Kamis, 12 Februari 2009

puisi_di_happy_valentine_day


sayangku. bulan telah disebut februari. konon ini adalah bulan kasih sayang. dimana cinta, kasih sayang diobral dan cuci gudang. orang-orang mendadak membutuhkan cinta lebih besar dari kadar biasanya, sekedar untuk melewatkan tanggal berangka empat belas bulan kelahiran saya ini. cinta seolah dicecerkan dimana-mana, bersama cokelat, bunga, hadiah-hadiah serba merah jambu. cintakah itu yang berwarna merah jambu?orang mewarainya demikian.entah siapapun yang memulai tradisi ini mungkin tengah meringis di liang kuburnya, sebab harapannya telah pudar dengan esensi yang hilang. orang mulai mengukur kasih sayang dengan berapa banyak cokelat yang kau kirim, dengan berapa banyak waktu kau habiskan saling mengeksplorasi tubuh, berapa banyak hadiah yang bisa kau kirimkan dan yang kau dapat.mendadak semua saling jatuh cinta. semua menjadi sentimentil. menghabiskan uang untuk sekedar makan malam yang mahal, saling bertukar hadiah dan sesudahnya mencari utangan untuk menutupi biaya yang sudah keluar.udara dipenuhi dengan kata :I LOVE Usesak dan pengap. orang-orang yang dikirimi kata tersebut banyak yang mengangguk ragu. sebab tak sudi menghabiskan bulan merah jambu ini sendiri. gengsi dan harga diri. mereka ingin berdua-duaan menanggung asmara yang membara bak anak-anak remaja melewati masa puber.saya sendiri hendak merayakan hari kasih sayang ini berkencan dengan lelaki tua bernama pram. pramoedya ananta toer. demikian nama lengkapnya. saya ingin menatap matanya yang tajam. saya ingin menjabat tangannya (konon dari tangan itu lahir tulisan-tulisan yang dibenci oleh pemerintahan orde baru dan diminati di luar negeri. terasing oleh bangsa sendiri). saya mengagumi lelaki tua itu, entah mencintainya. tapi tidak seperti aku mencintaimu.sayangku. ini bulan berangka dua. angka delapan, hari kelahiranku. tak hendak aku hadiah apapun, kecuali ingin memberimu sebuah penderitaan panjang yang melelahkan.sadarilah, cinta itu bukan merah jambu. tetapi ia hitam. ia menggelapkan mata.


..........................................................................................................................................................................



Konstelasi Cintagelombang pasang terus menderu mempermainkan karangangin malam tersenyum berhembus perlahanagaknya malam ini,konstelasi cinta telah terbentuk sempurna,kerlingannya sungguh memukau mata,deburan merah biru nebulanya menggetarkan setiap pecintakunikmati keheningan ini, keagungan inisetiap tetes di matamu menanyakan kepastian isakkmu terus mendengung seperti lebahmengapa menangis ? dimalam dimana cinta harus diagungkanselimut kebencian disingkirkan, teman lama dipertemukandan setiap kerinduan tercurahkanbukankah malam ini terlalu indah untuk ditangisi ...engkau masih terisak, lama lama aku terdiammenyadari bahwa isakmu adalah ungkapan cinta terdalam yang pernah kuketahuiakupun terisak ...dan kulihat, keindahan sejati dari konstelasi cintaadalah melalui genangan air mata





Tidak ada komentar: